Jumat, 12 Oktober 2012

Efektifkah Kurikum Baru di Tahun 2013?


Menjawab efektif atau tidaknya kurikulum baru yang akan dilaksanakan tahun 2013, sejatinya tak ada satupun manusia yang sempurna, begitu pula dengan kurikulum pendidikan di Indonesia. Tak ada satupun kurikulum di Indonesia yang sempurna. Antara kurikulum sekarang dengan sebelum-sebelumnya maupun yang akan datang sangat berkaitan dan saling melengkapi.
Menanggapi isu yang beredar dalam dunia pendidikan kita, penyusutan mata pelajaran di SD menjadi 7 mata pelajaran, antara lain Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Pengetahuan Umum (integrasi antara IPA dan IPS) bukan merupakan solusi utama atas pudarnya karakter budaya bangsa Indonesia. Penyusutan mata pelajaran tersebut tanpa disadari telah menghilangkan Muatan Lokal sebagai sarana efektif untuk memperkenalkan, mengajarkan, dan melestarikan kearifan dan budaya lokal setempat kepada siswa SD. Bahasa Jawa yang merupakan bahasa daerah dari sebagian besar provinsi yang ada di pulau Jawa wajib diajarkan, ditanamkan, dan dilestarikan karena memuat banyak nilai budaya dan karakter untuk menjadi manusia yang santun dan memanusiakan manusia.
Selain itu, sekarang kita hidup di zaman modernisasi yang mau tidak mau harus diikuti keberadaan dan perkembangannya namun juga harus menyaring kebudayaan yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Untuk itu, muatan asing seperti mata pelajaran Bahasa Inggris harus tetap diajarkan kepada siswa SD sebagai pengenalan dasar agar siswa tidak “GapTek” dalam menghadapi arus globalisasi yang begitu pesat. Sedangkan untuk penggabungan matpel IPA dan IPS dalam pembelajaran tematik masih sah-sah saja untuk diterapkan di kelas rendah. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana apabila terdapat materi pada IPA dan IPS yang tidak bisa ditematikkan? Apakah tidak diajarkan sama sekali ataukah diajarkan tersendiri? Hal kecil seperti itu harus dipikirkan juga karena pada hakikatnya pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema yang sama dan apabila antara mata pelajaran satu dengan lainnya atau materi satu dengan lainnya tidak bisa digabungkan maka tidak perlu dipaksakan untuk ditematikkan.
Di sini saya tidak menolak sepenuhnya atas rancangan kurikulum baru yang dibuat pemerintah. Pasalnya, pemerintah memiliki pandangan dan alasan tersendiri yang juga bertujuan untuk membentuk karakter bangsa Indonesia sejak dini dan ini tidak boleh disalahkan. Tidak ada salahnya jika pemerintah melakukan revolusi pendidikan. Namun, revolusi pendidikan yang seharusnya dilakukan pemerintah antara lain:
1.      Menyusutkan substansi, fungsi, dan tujuan tiap-tiap mata pelajaran yang kurang layak dan terlalu luas karena kurang sesuai dengan kebutuhan siswa SD. Contohnya saja mata pelajaran IPA dan IPS. Materi IPA seperti gejala alam yang ada di luar negeri kurang pas untuk diajarkan di SD. Sama-sama materi gejala alam, alangkah baiknya siswa SD diajarkan pada daerah mereka sendiri yaitu mengidentifikasi gejala alam yang ada di Indonesia. Begitu pula dengan IPS. Untuk siswa SD alangkah baiknya dikenalkan dan diajarkan materi perbatasan provinsi-provinsi, adat-istiadat, budaya, bahasa, dan sebagainya yang ada di Indonesia saja agar mereka benar-benar paham keadaan dan budaya negaranya sendiri.
2.      Membentuk karakter tenaga pendidik dan kependidikan sangat perlu dilakukan. Apabila kurikulum maupun program-program sudah baik namun tenaga pendidik dan kependidikan (khususnya guru) tidak memiliki karakter dan sikap keteladanan yang baik sesuai Pancasila maka tidak mungkin tujuan pendidikan nasional akan tercapai. Pemerintah dan tenaga pendidik menggembar-gemborkan karakter yang baik dan anti korupsi tetapi kalau mereka merupakan pelaku korupsi bagaimana tidak mungkin kelak anak didiknya akan melakukan hal yang sama bahkan lebih.
3.      Tujuan pendidikan nasional yang terdapat pada Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tidak akan terwujud manakala tidak didukung dengan peran otangtua yang besar. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 7 menyatakan (1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. (2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. Dari pasal tersebut jelas adanya bahwa peran orang tua itu penting dan wajib adanya. Di sekolah anak sudah mendapatkan bimbingan semaksimal mungkin dari pihak sekolah namun jika orangtua melalaikan kewajibannya, sikap dan perbuatan anak tidak terawasi. Padahal waktu anak banyak dihabiskan di luar sekolah, baik itu keluarga maupun masyarakat.
4.      Menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta membangun karakter bangsa melalui sosialisasi secara langsung, media masa, mulut ke mulut, dan sebagainya. Hal ini sangat perlu dilakukan karena masyarakat memiliki andil yang cukup besar dan kuat untuk membentuk karakter anak. Jadikan lingkungan masyarakat yang ramah anak.
Keempat revolusi ini tidak dapat dilaksanakan secara terpisah melainkan harus menjadi satu kesatuan yang utuh. Diharapkan melalui keempat revolusi ini yang bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan dapat mencetak kader-kader penerus bangsa yang bermartabat, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan YME sesuai cita-cita Pancasila, UUD 1945, dan tujuan pendidikan nasional.
# amin. Semoga terealisasi.

Selasa, 14 Agustus 2012

PIDATO "NGLELURI BUDAYA BASA JAWI"



Assalamualaikum Wr Wb.
Ugi kawula aturaken konjuk para rawuh ingkang ngrasuk agami sanesipun Islam. Kawilujengan katentreman, kebagaswarasan mugi kasarira kajiwa wonten jasad panjenenganipun sadaya dalasan kawula wradin para rawuh kakung putri.
Rinengga sagunging pakurmatan:
1.      Panjenenganipun Rektor IKIP PGRI Madiun, ingkang satuhu pantes pinundi soko kinabekten
2.      Panjenengan Bapak kaliyan Ibu juri, ingkang pantes katuran sagunging pakurmatan
3.      Kadang-kadang saha para rawuh ingkang dereng kasebat satunggal baka satunggal, ingkang satuhu bagya mulya.
Nuwun, salajengipun para sutresna budaya, mliginipun sutresna budaya kagunan Jawi. Sasampunipun kula marsudi indhaking seserapan ing jagading kabudayan Jawi. Lajeng tinarbuka osiking manah, kumalancang kepingin mbabar lukitaning kanthi irah-irahan “Ngleluri Budaya Basa Jawi” ingkang isinipun “Nulad Nuladho Nglestarekaken Budaya Basa Jawi”.
Anggen kula ngudi damel irah-irahan punika ngengeti bilih wekdal samangke panudi ing babagan kabudayan Jawi katingal ngrembaka prasasat jamur ing mangsa rendheng. Ananging kathah-kathahipun kirang marsudi lenggah saha boboting basa ingkang dipun angge, saengga wongsal-wangsul anon-tinon, niru ingkang sampun wonten.
Pandhapuking ngleluri budaya basa Jawi namung dhapur urun-urun pemanggih dhumateng para sutresna budaya Jawi, mugi dadosa salah satunggaling sarana kagem ngleluri budaya basa Jawi punika dumateng para rencang-rencang sedaya ugi sedaya kawula negari Indonesia.
Gegayutan kaliyan tindak-tandukipun pahlawan rikala jaman pasulayah kaliyan penjajah, sumangatipun mboten kanten-kantenan supados mboten dipunjajah maleh kaliyan bangsa sanesipun.  Negari Indonesia pun merdika, para kawula kantun ngisi kaliyan njagi kamardikan punika warna-warni. Salah satunggalipun inggih punika kita samya nulad nuladha tindak-tandukipun para pahlawan kang tansah sumangat kagem kamardikan tanah wutah darahipun.
Bab njagi ugi nguri-uri budaya basa Jawi inggih punika kanthi ngulintenaken ngendikan basa Jawi saben dintenipun, dhumateng lingkungan keluarga, sekolah kaliyan masyarakat. Sak umpami keparenga kula anggadhahi pamundhutan dhateng bapak Rektor IKIP PGRI Madiun, sak umpami dhateng satunggal Mingu punika wonten satunggal dinten kedah ngginakaken basa Jawi kagem sedaya warga IKIP PGRI Madiun inggih punika Rektor, Dosen, mahasiswa kaliyan sedaya pegawai staf IKIP PGRI Madiun. Mugi-mugi saget kaleksanan anggenipun nguri-uri nulad-nuladho tindak-tandukipun para pahlawan ugi njagi kalestarinipun budaya basa Jawi.
Amung hambok bilih atur kula. Wonten kirang susilaning krama miwah kirang suba sila, saha duna dungkabing basa kula, ingkang mboten hanuju prana, labet kula hang lenggana, kawula sawantah ingkang mboten kalis saking kalepatan. Mugi panjenenganipun kersaa paring agunging samudra pangaksami. Ing wasana sumangga nglajengaken lampah anggenipun kabudayan Jawi, saengga tetep lestari, kuncana kaliyan ngrembaka hanjayeng bawana.
Nuwun. Maturnuwun. Wassalamualaikum Wr Wb.



                                                                                                            Madiun, 4 Desember 2011
                                                                                                            Panyerat


                                                                                                            Fera Luxiana
                                                                                                            NIM. 10141259
                                                                                               

Rabu, 25 Juli 2012

RPP KETERAMPILAN KELAS 5 SEMESTER 2



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )



Nama Sekolah : ..............................
Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan
Kelas/Semester : V/ II
Pertemuan Ke : 18
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit


KETERAMPILAN
Standar Kompetensi
15. Mengapresiasi Karya Kerajinan


I. Kompetensi Dasar 
15.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap karya kerajinan makrame




II. Tujuan Pembelajaran**
Mengapresiasi karya kerajinan makrame




 Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )


III. Materi Ajar
Kerajinan Makrame


IV. Metode Pembelajaran
1. apersepsi (pengamatan)
2. deduktif-deskriptif (meringkas uraian materi)
3. ekspositori (menerangkan)
4. diskusi


V. Langkah-langkah Pembelajaran


Kegiatan awal
1. Melakukan pengamatan gambar, foto atau model kerajinan makrame

Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mengapresiasi karya kerajinan makrame
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.


 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Memberikan catatan deduktif-deskriptif tentang kesesuaian fungsi, kekuatan, dan keindahan karya kerajinan makrame
 Mengeksposisi tentang tentang kesesuaian fungsi, kekuatan, dan keindahan karya kerajinan makrame
 Diskusi


 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru
 Memberikan latihan soal
 Memberikan soal Pekerjaan Rumah
 Menutup pelajaran


VI. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
a. Buku paket SBK standar isi 2006
b. Buku Saya Ingin Terampil dan Kreatif, Grafindo
c. Model karya seni rupa tiga dimensi
d. Gambar atau foto


VII. Penilaian
Indikator Pencapaian  Kompetensi :  • Mengapresiasi karya kerajinan makrame
Teknik Penilaian : Tes lisan dan tulisan Isian dan uraian
Bentuk Instrumen Instrumen/ Soal :  Jelaskan sikap apresiatif terhadap karya kerajinan makrame!


FORMAT KRITERIA PENILAIAN
 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep
* semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor

Praktek
* aktif Praktek 4
* kadang-kadang aktif 2
* tidak aktif 1
Sikap
* Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1


LEMBAR PENILAIAN
No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Skor Nilai
Pengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.


............, ......................20 ...
Mengetahui
Kepala Sekolah                                                                                          Guru Mapel SBK



..................................                                                                                 ..................................
NIP :                                                                                                          NIP :

RPP SENI RUPA KELAS 3 SEMESTER 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah
:  ………………………………
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan
Kelas/Semester
: III (tiga)/I (satu)
Pertemuan Ke
: 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35’


Standar Kompetensi
SENI RUPA
1.      Mengapresiasi Karya Seni rupa

Kompetensi Dasar
Menjelaskan symbol dalam karya seni rupa dua dimensi

I.   Tujuan Pembelajaran
·      Siswa dapat mengidentifikasi simbol dalam karya seni rupa dengan disiplin   (NK: Disiplin ( Discipline ))
·      Siswa dapat menjelaskan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi dengan teliti ( carefulness) (NK: Ketelitian ( carefulness))
·      Siswa dapat menentukan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi dengan percaya diri (NK: percaya diri (Confidence )
·      Siswa dapat membedakan  simbol dalam karya seni rupa dua dimensi

             Karakter siswa yang diharapkan :   Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )

II.   Materi Ajar
Simbol seni rupa dua dimensi

Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :
1.      Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
2.      Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
3.      Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
4.      Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapezium dan lingkaran. Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesankesan tersendiri seperti :
§  Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
§  Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
§  Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.


III.   Metode Pembelajaran
  1. Ceramah
  2. Diskusi
  3. Praktik
  4. Pemberian Tugas
- Mengerjakan soal uji kompetensi
  1. Tes tertulis

IV.   Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
  Kegiatan Awal
1.       Apersepsi
2.       Salam pembuka
3.       Mengabsen siswa
4.       Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan
5.       Menayangkan film dokumenter karya seni rupa
  Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
§    Memberikan penjelasan tentang karya dalam film tersebut di atas
§    memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dengan disiplin   (NK: Disiplin ( Discipline ))
§    melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
§    memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
F Menonton dan mengamati karya seni rupa
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

☺ Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru
F Tugas menceritakan kembali simbol-simbol dalam karya senii rupa dua dimensi

V.   Sumber/Alat/Bahan
  • Buku paket SBK
  • Standar Isi 2006
  • Model Karya seni rupa dua dimensi
  • Gambar dan foto karya seni rupa


VI.   Penilaian

  Aspek yang dinilai

-    Aspek afektif (sikap)
Komponen yang dinilai meliputi keberanian, kejujuran, kerjasama, keaktifan, kemampuan mengkomunikasikan hasil kegiatan, dan kepedulian pada lingkungan. Penilaian dilakukan saat siswa melakukan berdiskusi, dan melaporkan hasil praktikum.

-    Aspek kognitif
Komponen yang dinilai meliputi kemampuan menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru pada saat test lisan.


   Bentuk penilaian
a.       Tes tertulis; soal-soal uji kompetensi dalam bentuk uraian atau pilihan berganda dan lisan.
b.      Unjuk kerja : melakukan kegiatan diskusi.
c.       Produk (hasil kerja) : laporan tertulis dari tugas.

    
   Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran   
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·        Mengelompokkan berbagai jenis simbul dari ragam hias pada karya seni rupa di lingkungan sekitar. dengan disiplin   (NK: Disiplin ( Discipline ))
·        mengelompokkan berbagai jenis perpaduan symbol rupa berdasarkan unsure-unsur rupa pada karya seni rupa.

Tes tertulis
Unjuk kerja
Jelaskan symbol dalam karya seni rupa dua dimensi
·        menjelaskan makna perpaduan berbagai symbol unsure-unsur rupa pada karya seni rupa.
·        membuat tulisan tentang perasaannya atas berbagai makna symbol karya seni rupa.
·        menyampaikan secara lesan tentang cerminan perasaannya atas berbagai makna symbol pada karya seni rupa.
Tes tertulis
Unjuk kerja
Jelaskan makna perpaduan berbagai symbol unsure-unsur rupa pada karya seni rupa.

·        menjelaskan berbagai makna symbol warna dan ragam hias pada karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi di lingkungan sekitar.
·        membuat tulisan tentang perasaannya atas berbagai jenis simbol warna dan ragam hias pada karya seni rupa. dengan disiplin   (NK: Disiplin ( Discipline ))
·        menyampaikan secara lisan tentang perasaannya terhadap berbagai makna symbol warna dan ragam hias pada karya seni rupa.
Lesan, praktek.
praktek
Buatkan tulisan tentang perasaannya atas berbagai jenis simbol warna dan ragam hias pada karya seni rupa.

·        Mengelompokkan berbagai jenis simbul dari ragam hias pada karya seni rupa di lingkungan sekitar.
·        mengelompokkan berbagai jenis perpaduan symbol rupa berdasarkan unsure-unsur rupa pada karya seni rupa.

Tes tertulis
Unjuk kerja
Jelaskan symbol dalam karya seni rupa dua dimensi



  LEMBAR PENILAIAN
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Pengetahuan
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.






   CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

                                                                                    ............, ......................20 ...
        Mengetahui                                                                               
        Kepala Sekolah                                                Guru Mapel SBK



          ..................................                                       ..................................
NIP/NIK :                                                       NIP/NIK :