Kamis, 19 Juli 2012

Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran Seni Rupa di SD


MODEL PEMBELAJARAN SENI RUPA

1. Model Terkait
Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling sederhana karena menekankan pada hubungan secara eksplisit tentang konsep atau prinsip,atau pokok bahasan atau ketrampilan atau tugas,atau sikap dalam suatu bidang studi.Pada pembelajaran SR-KT terpadu keterkaitan dalam substansial material seni.Model terkait dalam SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan berdasarkan jenis matra substansial seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot materi masing-masing substansial materi yang terkait.
Keunggulan Model Terkait :
a. Paling sederhana sehingga paling mudah di rancang dan dilaksanakan 
b. Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep inti secara terus-menerus
c. Memudahkan proses transfer gagasan-gagasan dalam pemecahan masalah.
d. Siswa lebih mudah dalam mendapatkan gambaran-gambaran mengenai suatu ketrampilan tertentu.
Kelemahan Model Terkait :
a. Model terkait pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip,konsep ketrampilan dan tugas atau sikap pada suatu bidang kajian tertentu.Hal ini menyebabkan SR-KT tetap terpisah dan keterpaduan tidak Nampak walaupun hubungan telah dirancang secara eksplisit dalam suatu disiplin mata kajian.
b. Fokus pembelajaran masih bersifat sempit karena usaha-usaha untuk memadukan gagasan-gagasan dalam suatu bidang studi dapat membatasi usaha mengembangkan hubungan yang lebih menyeluruh dengan bidang studi lain.

2. Model Terjala
Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model ini menekankan hubungan antara dua atau lebih mata pelajaran melalui tema. Pada pembelajaran senirupa terpadu, model terjala ini dapat memadukan secara intra bidang studi (seni music, tari) dan inter bidang studi (senirupa, music, tari, matematika, ips, ipa dll).
 Keunggulan:
 a. Melalui pendekatan tematik, pembelajaran terpadu model ini memiliki kekuaatn komprehensif yang tinggi.
 b. Membangun motivasi siswa melalui kegiatan pemilihan dan pengembangan tema
 c. Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentang suatu konsep secara komprehensif
 Kelemahan :
 a. Membutuhkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran
 b. Ketrampilan seni rupa yang diperoleh siswa kurang optimal
 c. Guru memerlukan kemampuan mengevaluasi proses dan produk pembelajaran agar perncanaan dan pelaksanaan pembalajaran dapat tercapai secara optimal.
  
3. Model Terpadu
Model terpadu merupakan pembelahjaran terpadu yang menggunakan tema yang diangkat dari adanya tumpang tindih tentang konsep ketrampilan dan sikap dalam kurikulum yang berlaku dari berbagai mata pelajaran atau mata kajian.
 Keunggulan :
 a. Mampu membangun motivasi siswa
 b. Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring dalam pembelajaran
 c. Menghemat waktu
 d. Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
 Kelemahan :
 a. Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta kebijakan-kebijakan pendukung dalam system evaluasi pembelajaran
 b. Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model pembelajaran terpadu
 c. Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit.

 PENDEKATAN PEMBELAJARAN SENI RUPA

 Pembelajaran Pendidikan Seni dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu. Pendekatan terpisah ialah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni, sesuai dengan ciri-ciri khusus dan kesatuan substansi masing-masing. Pendekatan terpadu ialah melaksanakan pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam bentuk seni pertunjukan, seni multimedia, atau kolaborasi seni. Pembelajaran Pendidikan Seni secara terpadu meliputi pembelajaran apresiatif dan produktif.
 Pembelajaran apresiatif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan apresiasi terhadap karya seni yang merupakan perpaduan antara dua atau lebih bidang seni, baik secara langsung maupun melalui media audio-visual, misalnya pertunjukan musik, tari, teater, atau film. Pembelajaran produktif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan berkarya dan penyajian seni yang melibatkan dua atau lebih bidang seni, misalnya dalam bentuk seni pertunjukan atau kolaborasi antar bidang seni.
 Alternatif pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Seni sebagai berikut. Sekolah yang memiliki lebih dari satu guru bidang seni, masing-masing guru memberikan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya secara terpisah. Siswa memilih salah satu bidang seni sesuai dengan minatnya. Pembelajaan secara terpadu dilaksanakan dengan kerja sama antara guru-guru bidang seni yang bersangkutan. Sekolah yang hanya memiliki guru salah satu bidang seni, guru tersebut melaksanakan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya, tetapi sedapat mungkin juga melaksanakan pembelajaran seni secara terpadu, sesuai dengan kemampuannya.
 Materi pokok yang bersifat teoritik tidak diberikan secara terpisah, tetapi secara integratif dengan materi kegiatan apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Pembelajaran yang bersifat praktek (berkarya) lebih berorientasi pada proses dari pada hasil, sehingga lebih menekankan usaha membentuk dan mengungkapkan gagasan kreatif dari pada kualitas komposisi yang dihasilkan.
 Dalam pembelajaran Pendidikan Seni, pengembangan sikap memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan, dan pengetahuan. Untuk menunjang pembelajaran materi yang mengarah pada penguasaan keahlian profesional, termasuk menggambar dengan mistar (menggambar konstruksi), perlu ditunjang dengan program ekstrakurikuler, sesuai dengan bakat dan minat siswa.


METODE PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD

 1. Strategi Penataan
 Strategi penataan berkaitan dengan rancangan menata urutan materi pembelajaran dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak.
 2. Strategi penyampaian
 Strategi penyampaian berkaitan dengan media pembelajaran atau alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi yang telah dikemas.
 3. Stategi pengelolaan
 Strategi pengelolaan berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas selama pembelajaran dilaksanakan.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

sangat membantu sebagai referensi :)