Minggu, 27 Mei 2012

Metode Simulasi


*        Pengertian Metode Simulasi
Metode merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Metode simulasi menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggunakan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya.
Simulasi berasal dari kata “simulate”, yang memiliki arti pura-pura atau berbuat seolah-olah. Dan juga “simulation” yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya berpura-pura saja. Pengertian operasional metode simulasi adalah suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari suatu konsep atau prinsip atau ketrampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan. Metode simulasi menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggunakan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya. Metode simulasi berguna untuk menciptakan belajar yang lebih berorientasi pada aktivitas siswa serta berpotensi dapat meningkatkan hasil belajar.
Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Metode simulasi diberikan kepada siswa, agar siswa dapat menggunakan sekumpulan fakta, konsep, dan strategi tertentu. Proses pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar karena kegiatan pembelajarannya menuntut adanya kemampuan siswa dalam berinteraksi dalam kelompok.
Dalam pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi kemampuan kerja sama, pengalaman bermain peran, komunikatif, membuat keputusan, tanggungjawab, pemahaman kejadian masa lalu, berpikir kritis, dan mengiterpretasikan suatu kejadian.

*        Beberapa Jenis Model Simulasi
1.      Bermain peran (role playing)
Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok siswa dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan / direncanakan sebelumnya. Simulasi ini lebih menitik beratkan pada tujuan untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa yang aktual dan bermakna bagi kehidupan sekarang.
2.      Sosiodrama
Dalam pembelajarannya yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk sosial. Misalnya, hubungan anak dan orangtua, antara siswa dengan teman kelompoknya.
3.      Permainan simulasi (Simulasi games)
Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai balajar membuat suatu keputusan.

*        Karakteristik Metode Simulasi
Metode mengajar simulasi banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKn, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Apresiasi. Pembinaan kemampuan bekerjasama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan  melalui pembelajarn simulasi. Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga metode simulasi sebagai metode yang berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses.
Disamping itu, metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis konstektual, salah satu contoh bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial maupun permasalahan-permasalahan sosial yang aktual maupun masa lalu untuk masa yang akan datang. Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan sosial maupun membentuk sikap atau perilaku dapat dilakukan melalui pembelajaran ini.
Langsung maupun tidak langsung melalui simulasi kemampuan siswa yang berkaitan dengan bermain peran dapat dikembangkan. Siswa akan menguasai konsep dan keterampilan intelektual, sosial, dan motorik dalam bidang-bidang yang dipelajarinya serta mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan penyempurnaan yang berkelanjutan. Agar lebih jelasnya, lihat pada tabel berikut:
No.
Karakteristik Metode
1.
Kegiatan pembelajaran bukan pada objek sebenarnya.
2.
Kegiatan secara kelompok.
3.
Aktivitas komunikasi.
4.
Alternatif untuk pembelajaran sikap.
5.
Peran guru sebagai pembimbing.
6.
Ada topik permasalahan.
7.
Ada peran yang perlu dimainkan siswa.

*        Prosedur Metode Simulasi
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru.
2.      Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas.
3.      Simulasi diawali dengan petunjuk  dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan.
4.      Prose pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi.
5.      Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.
Menurut Suwarna, M.Pd, langkah-langkah yang perlu ditempuh  dalam melaksanakan simulasi adalah:
a.       Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai.
b.      Memberikan gambaran tentang  situasi yang akan disimulasikan.
c.       Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing.
d.      Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi.
e.       Melaksanakan simulasi.
f.       Melakukan penilaian.

*        Prasyarat yang Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi
Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode simulasi perlu dipersiapkan kemampuan guru meupun kondisi siswa yang optimal. Di bawah ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung efektivitas metode simulasi dalam pembelajaran.
Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi di antaranya:
a.       Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dam peran yang akan dilakukan dalam simulasi,
b.      Mampu memberikan ilustrasi,
c.       Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut,
d.      Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa.
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:
a.       Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi,
b.      Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan,
c.       Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

*        Keunggulan Metode Simulasi
Beberapa keunggulan penggunaan  metode simulasi diantaranya adalah:
a.       Siswa dapat melaksanakan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompok dan lingkungannya,
b.      Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran,
c.       Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial, hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi  pembelajaran yang berbasis konstekstual,
d.      Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal yang positif,
e.       Dapat membangkitkan imajinasi dan estetika siswa dan guru,
f.       Membina hubungan komunikatif dan kerjasama dalam kelompok,
g.      Dapat mempelajari situasi yang nyata,
h.      Membuat siswa belajar dengan umpan balik yang datang dari dirinya sendiri,
i.        Dapat melatih siswa dalam mensimulasikan sesuatu sehingga siswa menjadi lebih berani,
j.        Siswa dapat menggunakan sekumpulan fakta dan konsep.

*        Kelemahan Metode Simulasi
Namun demikian, dalam metode simulasi masih tetap ada kelemahan atau kendala-kendala yang kemungkinan  perlu diantisipasi oleh para guru jika akan menerapkan metode ini, diantaranya adalah:
a.         Relatif  memerlukan waktu yang cukup banyak
b.        Sangat bergantung pada aktivitas siswa
c.         Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d.        Banyak siswa yang kurang minat dan motivasi sehingga simulasi tidak efektif.
e.         Biaya pengembangannya tinggi,
f.         Fasilitas dan alat-alat khusus yang dibutuhkan mungkin sulit diperoleh serta mahal harga dan pemeliharaannya,
g.        Siswa yang pandai dan senang berbicara cenderung menguasai proses simulasi,
h.        Bagi siswa yang susah mengeluarkan pendapat, hal ini merupakan metode yang paling menyusahkan.
i.          Resiko siswa atau pengajar tinggi.

*        Penerapan Metode Simulasi
Penerapan metode simulasi dapat diterapkan pada mata pelajaran IPS kelas 5 SD dengan materi perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang. Dalam pembelajaran, siswa dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan satu peran yang sama. Ada yang berperan sebagai penjajah Belanda, Jepang, maupun rakyat Indonesia. Mereka mensimulasikan atau memperagakan dengan pura-pura saat rakyat Indonesia berjuang melawan penjajah. Alat atau media yang mereka gunakan dapat menggunakan pedang plastik/mainan, pistol mainan, sedotan runcing sebagai pengganti bambu runcing, bendera merah putih plastik, pakaian jaman dulu/tradisional, dan sebagainya sesuai dengan alur cerita yang diperagakan. Dengan begitu, diharapkan mereka akan lebih memahami, menghargai jasa-jasa para pahlawan dan mencintai bangsa Indonesia serta mengisi kemerdekaan dengan perbuatan yang positif.

*        Daftar Pustaka
CD Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas Rendah, PGSD, FIP, IKIP PGRI Madiun 2012.

Winataputra, Udin S. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yamin, Martinis. 2004. Srtategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.


Tidak ada komentar: